Senin, 18 Maret 2013

SEJARAH LELE SANGKURIANG



Ikan Lele jenis ini adalah hasil cross back (silang balik) yg dilakukan oleh Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi. Ini dilakukan karena Ikan Lele Dumbo yg diintroduksi tahun 1985 dari Afrika Selatan telah banyak mengalami penurunan kualitas akibat perkawinan sekerabat "inbreeding", seleksi induk yang salah atas penggunaan induk yang berkualitas rendah. Penurunan kualitas ini dapat diamati dari karakter umum: matang gonad, derajat penetasan telur, pertumbuhan harian, daya tahan terhadap penyakit dan nilai FCR (Feed Convertion Rate).
Akhirnya BBPBAT Sukabumi melakukan "pemurnian" dengan mengawinkan Lele Dumbo betina F2 (generasi ke2) yg dulu diintroduksi dari Afsel dengan pejantan F6 (generasi ke 6) yg masih keturunannya. Secara resmi Lele Jenis ini telah direlease oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, dengan Nomor Kepmen KP 26/Men/2004 tanggal 21 juli 2004 sebagai jenis unggulan.
Nah, peristiwa ini diilhami dari cerita Rakyat Jawa Barat tentang sasakala Tangkuban Perahu, dikisahkan bahwa Dayang Sumbi (ibunya) ingin dinikahi Sangkuriang (anaknya), inilah awal mula munculnya istilah Lele Sangkuriang.

Perkembangan Lele Sangkuriang tidak lepas dari peran seorang petani yang telah berhasil menciptakan "model" budidaya alami berbasis Organik, adalah Bapak Haji Nasrudin, atau lebih dikenal sebagai Abah Nas yang bermarkas di Kp. Sukabirus, Gadog, Kab Bogor telah berhasil melakukan budidaya lele jenis ini secara efektif dan praktis. Di pasaran saat ini telah beredar buku karangan beliau dengan judul "Jurus Sukses Berternak Lele Sangkuriang".

Saat ini bisnis Lele Sangkuriang sangat potensial dengan pasar yg sangat terbuka lebar, selain cepat besar harganya juga bagus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar