Budidaya lele Sangkuriang dapat dibagi ke dalam dua segmen usaha, yaitu: Segmen usaha Pembenihan dan Segmen usaha Pembesaran. Alhamdulillah
penulis sudah melangkah pada segmen usaha Pembenihan Lele Sangkuriang, untuk
masuk ke segmen ini penulis sebelumnya mengikuti pelatihan di tempatnya “Sang
Maestro” Abah Nasrudin selama 3 hari. Berbekal pengalaman itu penulis langsung
terjun mempraktekan apa yang telah didapat selama pelatihan.
Indukan Lele Sangkuriang
Indukan diperoleh
langsung dari sumber indukan yang ada di kolamnya “Abah Nasrudin”, indukan ini
telah dipelihara secara baik dan profesional sehingga terjamin kualitasnya dan
sengaja dipilih indukan yang siap pijah.
Sumber indukan
Kolam Indukan
Sebelum
mendatangkan indukan, penulis telah menyiapkan kolam induk yang sebelumnya
telah dilakukan “penanganan khusus” seperti pengomposan dan lain-lain. Kolam induk berukuran 5m x 3m x 1,5m (P x L x
T) dengan ketinggian air 60 cm.
Kolam induk
Kolam Pemijahan
Setelah kolam
induk sudah selesai selanjutnya dibuat Kolam Pemijahan, sebagai media khusus
untuk indukan memijah, Kolam Pemijahan berukuran 4m x 2m x 1m.
Kolam Pemijahan
Kolam Penetasan Telur
Sebagai media pemeliharaan benih maka dibutuhkan Kolam
Penetasan Telur, yang nantinya digunakan untuk penetasan telur dan pemeliharaan
larva hingga berukuran benih siap tebar. Kolam Penetasan Telur berukuran 4m x
3m x 0,5m (P x L x T) dengan ketinggian air 20cm.
Kolam Penetasan
Kakaban
Selanjutnya dibutuhkan juga Kakaban sebagai media
tempat menempelnya telur, kakaban dibuat dengan bahan dari Ijuk, ukuran kakaban
1,5 m (panjang) dengan lebar ijuk sekitar 40 cm.
Kakaban
Sebelum digunakan kakaban harus bersih dari kotoran dan
debu, bersihkan kakaban dengan cara merendam dan membilasnya dengan air bersih diulang
beberapa kali.
Pelaksanaan Pemijahan
Kini semua persiapan telah selesai tinggal pelaksanaan
pemijahan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti:
-
Seleksi induk; dibutuhkan indukan yang memenuhi kriteria
tertentu seperti umur indukan, asal usul indukan, indukan harus sehat, bobot/
ukuran indukan dan tentunya indukan harus siap memijah.
-
Persiapan air;
air yang digunakan harus air bersih terhindar dari pencemaran.
-
Pemijahan
dilakukan secara alami bukan disuntik, ini dilakukan supaya benih yang
dihasilkan benar-benar benih yang unggul dan sehat.
-
Setelah semua
persiapan sudah selesai selanjutnya memindahkan indukan pada kolam pemijahan,
dilakukan dengan hati-hati dengan penuh kasih sayang supaya indukan tidak
stress. Biasanya sore hari indukan dipindahkan maka malam harinya indukan akan
memijah dan pagi hari telur sudah memenuhi kakaban.
Persiapan pemijahan
Induk selesai memijah
Pagi hari telur telah menempel pada kakaban
Persiapan pemijahan
Induk selesai memijah
Pagi hari telur telah menempel pada kakaban
Pemeliharaan Larva
Setelah telur menempel pada kakaban selanjutnya
dipindahkan pada kolam khusus untuk penetasan, biasanya pemindahan dilakukan
pada sore hari, maka besoknya pagi-pagi telur sudah menetas. Larva yang baru
menetas akan mampu bertahan selama 4 hari dengan memakan kuning telur
bawaannya, setelah itu larva harus diberikan pakan berupa cacing sutra. Seiring
perkembangannya larva akan diberikan pakan yang bermacam-macam jenis dan
ukurannya hingga mencapai ukuran benih siap tebar, biasanya sampai dengan
ukuran 4-6 cm.
Kolam Pemeliharaan Larva
Larva Umur 4 Hari
Larva Umur 16 Hari
Penyortiran
Benih
Adalah kegiatan seleksi benih sesuai ukuran yang
diharapkan secara merata, tujuannya yaitu untuk mendapatkan ukuran benih yang
seragam sehingga dapat menghindarai adanya ukuran benih yang lebih besar karena
bisa memangsa benih yang lebih kecil. Kita tahu bahwa lele adalah jenis ikan
yang sering memangsa sesamanya (kanibal) apabila kekurangan pakan atau kondisi
lapar. Penyortiran benih dilakukan dengan menggunakan baskom khusus seperti
pada gambar dibawah:
Bak Sortir
Teknik Sortir
Penyortiran Benih
Pengemasan
Benih
Benih yang telah disortir selanjutnya ditampung pada
wadah berupa jerigen plastic atau drum plastik, penulis memilih menggunakan
jerigen plastic/ drum plastik untuk menghindari kerusakan pada benih karena
tekstur jerigen plastik sangat licin, jika wadah yang digunakan bertekstur
kasar maka dikhawatirkan dapat melukai tubuh lele dan luka tersebut dapat
menjadi “pintu masuk” bagi virus atau penyakit.
Mengingat
jarak yang ditempuh saat pengangkutan benih kadang cukup jauh, maka perlu
adanya perlakuan, pada metoda pembesaran secara organik ini
penulis tidak menggunakan gas sebagai media pengangkutan, tetapi
menggunaka ramuan yang dituangkan pada jerigen. Ramuan ini untuk
kalangan petani asuhan Pak Nasrudin dikenal dengan istilah “rinso”, tetapi
rinso yang dimaksud tentu bukan deterjen.
Ramuan “rinso”
Pengangkutan benih
Setelah jerigen/ drum plastik sudah diisi dengan ramuan tersebut,
selanjutnya benih dihitung dan dimasukan secara perlahan. Kini benih dalam
jerigen siap diangkut ke tempat pembesaran dengan aman, meskipun perjalanan
jarak jauh. Sebaiknya distribusi benih dilakukan pada pagi hari atau sore hari,
untuk menghindari suhu panas akibat terik matahari.
Harga
Benih
Umumnya petani yang melakukan segmen usaha Pembesaran
menggunakan ukuran benih bermacam-macam, tetapi pada umumnya benih yang siap
untuk dibesarkan mulai pada ukuran 4-6 cm, adapun berikut ini daftar harga
benih di farm yang kami kelola:
-
4-6 : Rp. 150
-
5-7 : Rp. 175
-
6-8 : Rp. 200
-
7-9 : Rp. 225
Benih Siap Panen